Apa Itu Bencana Geologi?

| Rabu, 30 Juni 2010 | |

Bencana alam secara lebih khusus disebut sebagai bencana alam geologi karena faktor-faktor geologi sangat dominan menjadi timbulnya bencana alam tersebut. Beberapa jenis bencana alam geologi yang sangat umum terjadi di tanah air kita, yaitu :

Gempabumi dan tsunami; Teori Tektonik lempeng telah mengajarkan bahwa bagian luar bumi kita terdiri dari berbagai lempeng kerak benua dan samudera, yang saling bergerak satu terhadap lainnya, dengan kecepatan hingga bisa mencapai 20 cm/tahun. Gerakan lempeng tersebut dapat saling mendekat, saling menjauh, saling berpapasan dan menunjam satu terhadap yang lannya. Proses pergerakan inilah yang lebih lanjut dapat mengakibatkan terbentuknya akumulasi energy dan tegangan yang cukup tinggi pada kerak bumi, yang kemudian suatu saat dapat terlepaskan secara tiba-tiba berupa kejutan gempabumi (earthquake) yang dahsyat. Gempabumi jenis ini secara khusus dikenal gempabumi tektonik, merupakan gempabumi yang paling berbahaya dibandingkan jenis gempabumi lainnya (gempabumi vulkanik dan gempabumi indus). Selain mengakibatkan goncangan yang dahsyat pada kulit bumi (ground-shaking) dan terjadinya pergeseran pada kulit bumi (ground-faulting), gempabumi dapat pula mengakibatkan adanya gelombang tsunami.

Letusan Gunungapi; Gunungapi (volcano) adalah suatu bentuk timbulan di permukaan bumi, yang dapat berbentuk kerucut besar, kerucut terpancung, kubah atau bukit, akibat oleh adanya penerobosan magma ke permukaan bumi. Di Indonesia kurang lebih terdapat 80 buah dari 129 buah gunung aktif yang diamati dan dipantau secara terus-menerus, termasuk tiga diantaranya terletak di Nusa Tenggara Barat. Bahaya letusan gunungapi antara lain berupa aliran lava, lontaran batuan pijar, hembusan awan panas, aliran lahar dan lumpur, hujan abu,  hujan pasir serta semburan gas beracun.

Tanah Longsor; Tanah longsor (landslide) merupakan pergerakan masa batuan dan/atau tanah secara gravitasional yang dapat terjadi secara perlahan maupun tiba-tiba. Dimensi tanah longsor sangat bervariasi, berkisar dari hanya beberapa meter saja hingga ribuan (kilo) meter. Tanah longsor dapat terjadi secara alami maupun dipicu oleh adanya ulah manusia. Jenis bencana alam karena distribusinya yang merata hamper di seluruh wilayah tanah air, dan atas dasar catatan kejadiannya, tanah longsor secara umum selalu menempati intensitas kejadian yang paling banyak, serta dapat terjadi secara bersamaan dengan bencana alam geologi lainnya, seperti gempabumi dan letusan gunungapi.

Penurunan Tanah; Ada beberapa faktor geologi yang menyebabkan terjadinya penurunan tanah (land subsidence), antara lain yaitu pengambilan air tanah secara berlebihan, kompresibilitas tanah/batuan yang sangat tinggi, konsolidasi alamiah pada material lepas (tanah), rongga-rongga bawah permukaan akibat proses pelarutan batuan, dan pergerakan struktur geologi sesar. Seperti halnya tanah longsor, bencana alam akibat penurunan tanah secara umum lebih banyak dipicu oleh aktivitas manusia, dapat berlangsung sangat lambat hingga cepat, dengan dimensi yang sangat bervariasi. Bencana alam jenis ini akhir-akhir ini menjadi sangat kritis karena banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia, tetapi dapat juga terjadi di daerah lain akibat proses alam yang dipicu kegiatan manusia.

Manajemen bencana atau sering disebut penanggulangan bencana merupakan suatu bentuk rangkaian kegiatan yang dinamis, terpadu dan berkelanjutan yang dilaksanakan semenjak sebelum kejadian bencana, pada saat atau sesaat setelah kejadian bencana, hingga pasca kejadian bencana. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka manajemen penanggulangan bencana (modifikasi dari Carter, 1992 dan Iman A. Sadisun, 2004), meliputi:

·         Mitigasi bencana

Meliputi pengumpulan dan analisis data bencana dalam rangka usaha memperkecil tingkat kerentanan dan bahaya suatu bencana.

·         Persiapan

Menghadapi kejadian bencana, meliputi prediksi kejadian bencana (pemantauan bencana), kesiapsiagaan emergensi (persiapan tanda-tanda bahaya, sistem peringatan dini, dan sistem evakuasi), dan sosialisasi bencana melalui media cetak maupun ceramah.

·         Pada saat atau sesaat setelah bencana

Penyelamatan korban bencana, termasuk pula usaha pencarian data dan evakuasi (pengungsian) korban. Pemberian bantuan kepada korban bencana, mkeliputi pemberian bantuan bahan makanan, pelayanan sosial, dan pelayanan medis.

·         Pasca kejadian bencana

Rahabilitasi lahan bencana, terutama pada lokasi-lokasi bekas permukiman penduduk yang rusak atau bahkan hancur akibat bencana. Rekonstruksi atau pembangunan dan penataan kembali lahan bencana.

                Manajemen penanggulangan bencana merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah bersama-sama masyarakat dalam rangka mewujudkan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat beserta asset-aset sosial, ekonomi dan lingkungannya dari kemungkinan terjadinya bencana.





Artikel Pengenalan Kayu ini dipersembahkan oleh
Geological Disaster, CivilEng., Science, etc.
Baca Juga Pengenalan Kayu
Pengetahuan Mengenai Tsunami
Sel Volta
Struktur Bangunan Berlantai
Peristiwa Korosi

2 komentar:

Boku no Blog Says:
26 Juli 2010 pukul 05.23

Artikel pengetahuan yang sangat bermanfaat
Thanks Sharenya dan sukses selalu

abyrafdy dwy atmodjo Says:
29 Juli 2010 pukul 18.48

sma2..,
membangun pendidikan Indonesia penting buat masa depan Indonesia..

Posting Komentar